TIPIKOR NEWS

Berita Utama

Peristiwa

Showbiz

Ad Placement

Foto

Video

Rabu, 04 Juni 2025

Polsek Lengayang Ungkap Dua TKP Baru Curanmor Usai Pengembangan Kasus R


Pesisir Selatan — Polsek Lengayang berhasil mengungkap dua lokasi baru tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor) setelah melakukan pengembangan terhadap tersangka R, yang sebelumnya telah diamankan atas kasus pencurian sepeda motor di Kampung Bakuang Tampunik, Kenagarian Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan.

R ditangkap pada Minggu, 1 Mei 2025 sekitar pukul 12.30 WIB, berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/07/III/2025/SPKT/Polsek Lengayang. Kejadian curanmor yang melibatkan R terjadi pada Sabtu, 24 Mei 2025 dan diketahui pada pukul 07.30 WIB. Dalam proses penyidikan lebih lanjut, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dan Surat Ketetapan Penetapan Tersangka tertanggal 2 Juni 2025, penyidik menemukan keterlibatan pelaku lain yang saat ini juga ditahan di Polsek Lengayang.

Pelaku kedua berinisial N, yang sedang menjalani proses hukum atas kasus pencurian getah gambir, mengakui kepada penyidik bahwa dirinya telah melakukan pencurian sepeda motor sebanyak dua kali di wilayah hukum Polsek Lengayang. Pengakuan tersebut memperkuat bukti adanya keterkaitan antara beberapa tindak pidana serupa di wilayah tersebut.

Pemeriksaan lanjutan terhadap kedua tersangka dilakukan di Mapolsek Lengayang pada Senin, 2 Juni 2025 sekitar pukul 19.00 WIB. Dalam kegiatan ini, petugas berhasil mengamankan barang bukti dan melakukan penahanan terhadap kedua pelaku. Mereka kemudian dititipkan di Rutan Polres Pesisir Selatan guna keperluan penyidikan lebih lanjut.

Kapolsek Lengayang, AKP Faisal Safutra, S.H., M.H., menyampaikan bahwa pihaknya akan melanjutkan penanganan kasus ini melalui proses penyidikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, termasuk pemberkasan dan pelimpahan berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU). Beliau juga menegaskan bahwa Polsek Lengayang terus berkomitmen memberantas kejahatan, terutama kasus-kasus yang meresahkan masyarakat seperti curanmor.

Kapolsek mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak kepolisian sebagai bentuk partisipasi dalam menjaga keamanan lingkungan.

SINERGITAS DAN POLRI DALAM MEMASTIKAN ASPEK PENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN KEMALA BHAYANGKARI LINTAU BUO


Memastikan aspek pendidikan dapat diperoleh oleh seluruh anak-anak Indonesia, Pemerintah Daerah Tanah Datar meninjau bersama jajaran Polres Tanah datar diwakili Kabag log pembangunan Panti untuk siswa SLB, Selasa(3/6)

Adapun lokasi tanah yang ditinjau tersebut berada didepan lokasi tanah GOR SLB dengan ukuran 15m lebar dan 40m panjang. Hibah tanah tersebut dari Pemda Kab. Tanah Datar ke Yayasan Kemala Bhayangkari Cab. Tanah Datar. 

Tentu ini merupakan kesiapan Polres Tanah Datar dan pemerintah daerah dalam rangka kunjungan Ibu Pembina Bhayangkari Pusat.

Sebelumnya pada 2 bulan yang lalu, sudah diresmikan groundbreaking fasilitas olahraga SLB yang saat ini fasilitas tersebut belum ada. 

Tentu dengan berbagai fasilitas yang telah diupayakan, guru-guru dan siswa SLB dapat melaksakanakan pembelajaran dengan nyaman dan menyenangkan.

Selasa, 03 Juni 2025

Polresta Padang amankan pelaku pungli dan premanisme di Kawasan Gor H. Agus Salim Padang


Sumbar  -- Kepala Kepolisian Resor Kota Padang, AKBP Apri Wibowo, mengimbau masyarakat Kota Padang, maupun pengunjung dari luar daerah, untuk tidak ragu melaporkan tindakan premanisme dan pungutan liar (pungli) kepada pihak kepolisian agar dapat segera ditindaklanjuti.

“Kami mengimbau kepada masyarakat Kota Padang ataupun yang datang dari luar daerah segera melaporkan aksi premanisme maupun pungutan liar,” ujar Apri Wibowo di Padang, Sabtu.

Apri menegaskan bahwa dirinya, sebagai pucuk pimpinan Polresta Padang, akan memberikan jaminan perlindungan kepada para pelapor dan memastikan laporan tersebut akan ditindaklanjuti secara serius.

Saat ini, Polresta Padang dan jajaran kepolisian aktif melakukan tindakan proaktif untuk memberantas premanisme dan pungli melalui razia serta penindakan secara berkelanjutan, terutama dalam kegiatan rutin yang ditingkatkan atau KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan).

“Razia KRYD terus dilakukan secara berkelanjutan oleh personel gabungan di Polresta Padang serta jajaran di masing-masing Kepolisian Sektor (Polsek),” tambahnya.

Apri melanjutkan bahwa dalam pekan terakhir, kepolisian telah menindak lebih dari 20 pelaku premanisme dan pungli yang terjaring razia di berbagai lokasi keramaian, seperti kawasan Gor H. Agus Salim dan Jalan Khatib Sulaiman. Modus yang digunakan oleh pelaku bervariasi, namun mereka sering kali beroperasi di tempat-tempat dengan aktivitas masyarakat yang tinggi.

Kepolisian juga mengingatkan warga untuk tidak ragu menolak segala bentuk pemalakan, ancaman, ataupun pungutan liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Warga yang ingin melaporkan aksi premanisme atau pungli dapat menghubungi layanan sentra dengan nomor 110 atau datang langsung ke kantor Polsek terdekat.

“Jangan ragu untuk menolak segala bentuk pemalakan, ancaman, ataupun pungutan liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas Apri.

Apri menambahkan bahwa aksi premanisme dan pungli tidak hanya mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, tetapi juga memberikan citra negatif terhadap Kota Padang. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memberantas tindakan ini demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warga dan pengunjung.

Ditresnarkoba Polda Sumbar Ungkap Kasus Peredaran Narkoba di Kawasan Pampangan, Padang


Sumbar – Tim Khusus Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumbar kembali berhasil mengungkap kasus dugaan peredaran narkotika di wilayah hukum Kota Padang. 

Penangkapan dilakukan pada Minggu (1/6) sekira pukul 17.00 WIB, di sebuah rumah yang beralamat di Komplek Indo Vila 02 No. 16 Blok K, Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat.

Dirnarkoba Polda Sumbar Kombes Pol Nico A Setiawan menyampaikan bahwa dalam pengungkapan tersebut, petugas mengamankan seorang pria dewasa berinisial NN (40 tahun), warga setempat yang diduga sebagai pelaku pengedar narkotika NN (40).

Barang Bukti yang Diamankan:

11 (sebelas) paket diduga narkotika jenis sabu dibungkus dengan plastik klip bening

1 (satu) unit HP Android merek Mito warna hijau

1 (satu) unit speaker merek Cardion warna hitam

1 (satu) set alat hisap (bong)

Ia menjelaskan Kronologis Penangkapan, Penangkapan bermula dari informasi masyarakat yang diterima oleh Tim Khusus Ditresnarkoba Polda Sumbar mengenai dugaan aktivitas peredaran narkotika di kawasan Pampangan, Lubuk Begalung. Menindaklanjuti informasi tersebut, tim segera melakukan penyelidikan ke lokasi yang dimaksud.

“Setibanya di lokasi, tim mengamankan satu orang pria dewasa yang tengah berada di dalam rumah. Dilakukan penggeledahan di tempat tersebut yang disaksikan oleh warga sekitar, dan ditemukan barang bukti berupa 11 paket sabu yang disembunyikan di dalam sebuah speaker hitam serta satu unit handphone Android merk Mito,” lanjutnya.

Terduga pelaku kemudian langsung diamankan dan dibawa ke Ditresnarkoba Polda Sumbar untuk proses pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut.

Polda Sumbar terus berkomitmen memberantas peredaran gelap narkotika dan mengajak masyarakat untuk turut serta memberikan informasi apabila mengetahui aktivitas mencurigakan terkait penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar.

Dirintelkam Polda Sumbar Hadiri Diskusi Lintas Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan Oleh Bidang Politik Hukum dan HAM PW SEMMI Sumbar


Sumbar — Dirintelkam Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Mulyanto, S.I.K., S.H., M.Si. menghadiri kegiatan Diskusi Lintas Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh Bidang Politik, Hukum, dan HAM PW SEMMI Sumatera Barat, Senin malam (2/6), di Caffe Sreca Garden, Padang Barat, Kota Padang.

Diskusi ini mengangkat tema “Ngopi Bareng Ketum PB SEMMI sekaligus Stafsus Menteri P2MI & Uni Senator Muda Republik Indonesia Tentang Anak Muda dan Peluang ke Luar Negeri”, dan dihadiri oleh berbagai elemen kepemudaan, tokoh masyarakat, serta instansi pemerintahan terkait.

Acara ini menghadirkan narasumber-narasumber, di antaranya:

1. Cerint Irazola Tasya – Anggota DPD RI Dapil Sumbar

2. Arven Marta – Tokoh Nasional asal Sumbar

3. Bintang Wahyu Saputra – Staf Khusus Menteri P2MI sekaligus Ketua Umum PB SEMMI

4. Fikri Haldi – Tokoh Muda Sumbar

Dirintelkam Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Mulyanto, S.I.K., S.H., M.Si. yang mewakili Kapolda Sumbar,ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Kegiatan ini bukan sekadar ngopi biasa, namun merupakan ruang berdiskusi yang sangat positif dan menjadi bentuk tanggung jawab moral dari para senior yang telah berhasil ke luar daerah bahkan luar negeri, untuk memotivasi adik-adiknya,” ujar Dwi Mulyanto.

Ia juga menekankan pentingnya kegiatan positif bagi generasi muda dalam mencegah dampak buruk pengangguran, seperti kenakalan remaja dan gangguan keamanan masyarakat (kamtibmas).

PW SEMMI Sumbar berharap kegiatan seperti ini menjadi wadah strategis untuk memperluas wawasan anak muda, terutama dalam menggali peluang pendidikan dan karier internasional, sekaligus memperkuat semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.

LKAAM Beri Penghargaan pada Prabowo


Ketidakharmonisan antara Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar memicu keprihatinan sejumlah tokoh masyarakat. Di antaranya, Syamsu Rahim mantan Bupati Solok dan mantan Wali Kota Solok secara terbuka menyuarakan keresahannya terhadap kondisi hubungan kedua lembaga penting tersebut yang dinilai tidak lagi sejalan.

“Ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. LKAAM dan MUI itu dua pilar utama dalam menjaga ruh dan karakter Sumbar sebagai daerah yang berlandaskan falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” tegas Syamsu Rahim kepada wartawan, Senin (2/6) di Damar Saker Padang.

Menurutnya, disharmoni antara LKAAM dan MUI berpotensi merusak upaya implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat. UU tersebut secara eksplisit menekankan pentingnya penguatan karakteristik daerah Sumbar, termasuk semangat ABS-SBK, dalam pembangunan dan tata kelola pemerintahan.

“Kalau LKAAM dan MUI saja tak sejalan, bagaimana mungkin perda-perda turunan dari UU 17/2022 bisa dibuat secara benar dan diterima luas? Ini ancaman serius bagi masa depan budaya dan agama di Ranah Minang,” lanjut Syamsu Rahim.

Sementara itu, Masful — anggota Dewan Pakar LKAAM Sumbar — mengingatkan bahwa LKAAM sebagai lembaga adat dan budaya memiliki potensi besar untuk memainkan peran sentral dalam menjaga jati diri masyarakat Minangkabau.

“LKAAM bukan sekadar simbol, tapi fondasi yang pernah membuktikan pengaruhnya. Contohnya ketika Gubernur Hasan Basri Durin terpilih di era Orde Baru, itu tak lepas dari kekuatan dan legitimasi adat yang diwakili LKAAM,” kata Masful.

Ia menekankan, kini saatnya LKAAM kembali bangkit dan berperan nyata, bukan malah terjebak dalam konflik internal atau tarik-menarik kepentingan dengan lembaga lain. “Kita harus kembali ke akar. LKAAM dan MUI bukan rival, tapi mitra yang seharusnya bersinergi,” ujar Masful.

Ditambahkan Masful mantan anggota Dewan Sumbar, kepada Ketua Umum LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, bersama ini kami sampaikan sebuah pemikiran pemberian penghargaan kepada Bapak H. PRABOWO SUBIANTO, dengan alasan Bahwa Bapak Prabowo Subianto sangat mencintai ranah Minang dan sering menyatakan, kampung keduanya adalah Minangkabau.

Perjuangan alm Bapak Prof, Sumintro Djoyohadikusumo, selama berada di ranah Minang menjadi Sejarah baik bagi masyarakat Sumatera Barat. Bahwa memperhatikan visi,misi dan langkah cepat Bapak Prabowo Subianto, sebagai Presiden Republik Indonesia, sangat sesuai dengan harapan masyarakat Minangkabau.

Mengingat pada poin1 dan 3 diatas, maka saat yang tepat LKAAM Sumatera Barat memberikan keapada Bapak H.Prabowo Subianto, semacam PAYUNG PANJI LKAAM Sumbar dan atau gelar lain yang dirasa patut dan sesuai, karena  Pangdam lll/17 Agustus pernah diberikan gelar Payung Panji LKAAM Sumbar. Jika usulan saya dapat diterima LKAAM Sumbar, maka langkah berikutnya akan kita bicaraka lebih lanjut.

Para tokoh masyarakat menyerukan perlunya rekonsiliasi dan penguatan kembali koordinasi antar lembaga adat dan keagamaan. Terlebih, dengan berlakunya UU No. 17/2022, diperlukan kesatuan visi untuk merumuskan regulasi yang benar-benar mencerminkan identitas Sumbar sebagai provinsi berbasis ABS-SBK.

“Sumbar ini bukan sekadar soal administrasi pemerintahan. Ini tentang jati diri dan warisan sejarah yang mesti dirawat bersama, bukan dipecah belah,” tutup Syamsu Rahim.(rel)

Senin, 02 Juni 2025

Satgas Ops Damai Cartenz Kerahkan Tim Gabungan Kejar 19 Napi Kabur di Nabire


Nabire, Papua Tengah — Sebanyak 19 narapidana melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, Senin (2/6/2025) sekitar pukul 11.00 WIT. Dari jumlah tersebut, 11 orang diketahui merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berasal dari wilayah Puncak Jaya, Puncak, dan Paniai.

Aksi pelarian berlangsung brutal. Salah satu napi, Ardinus Kogoya, tiba-tiba menyerang petugas menggunakan parang panjang yang diduga disembunyikan di balik punggung. Parang tersebut diduga berasal dari dalam lapas dan biasa digunakan untuk memotong kayu bakar.

Serangan itu menyebabkan tiga petugas mengalami luka:

- Rahman (Ka Jaga), luka serius di jari telunjuk kiri.

- Yan Nawipa (Kasi Kamtib), luka sayat di tangan kiri.

- Jhosua Epimes (anggota jaga), luka pada jari tangan kanan.

Setelah melumpuhkan petugas, para napi melarikan diri melalui area belakang lapas menuju kompleks KPR Pemda dan perbukitan. Di lokasi pelarian, ditemukan pakaian napi yang dibuang. Tiga dari mereka terpantau sempat berada di area Pasar Oyehe, Siriwini, dan Jalan Marthadinata, Nabire.

Adapun Identitas napi yang kabur sebagai berikut :

- KKB Puncak Jaya: Yotenus Wonda, Alison Wonda, Tandangan Kogoya

- KKB Puncak: Alenus Tabuni, Junius Waker, Yantis Murib, Ardinus Kogoya, Pelinus Kogoya, Marenus Tabuni

- KKB Paniai: Anan Nawipa, Yakobus Nawipa

- Non-KKB: Agus Gobay, Yeheskiel Degei, Noak Tekege, Gimun Kogoya, Jenison Gobay, Roy Wonda, Andreas Tekege, Salomo Tekege

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H. didampingi Wakaops Damai Cartenz Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum. menyatakan pihaknya telah mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pengejaran.

“Kami tidak akan mentolerir aksi kekerasan dan pelarian ini, terlebih jika melibatkan jaringan KKB. Tim kami bersama jajaran Polda Papua Tengah dan instansi terkait saat ini terus melakukan pengejaran secara intensif. Semua napi yang kabur akan ditindak tegas sesuai prosedur,” tegas Brigjen Faizal.

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada.

“Kami mengimbau masyarakat di wilayah Nabire dan sekitarnya agar tidak panik. Jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan para napi, khususnya yang terafiliasi KKB, segera laporkan ke aparat terdekat atau hubungi call center Polri,” ujar Kombes Yusuf.

Satgas Ops Damai Cartenz memastikan bahwa langkah-langkah pengamanan di seluruh wilayah Papua Tengah akan terus ditingkatkan demi menjaga situasi tetap aman dan kondusif, dan saat ini pencarian terhadap 19 Napi yang kabur masih terus berlangsung.

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi